Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem ( DSS )

Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang bersifat semi terstruktur.

Terminologi System
a. Gordon (1989);
Sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yg terangkai dan kesalingkbergantungan yg teratur
b. Robert & Michael (1991);
Sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen yg saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan, dalam interaksi yg kuat maupun lemah dengan pembatas sistem yg jelas
c. Murdick (1995);
Sistem sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yg berada dalam keadaan yg saling berhubungan untuk suatu tujuan yg sama

Definisi dari Sistem Penunjang Keputusan


Menurut Little (1970) Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/ kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
Menurut Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998) Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

Macam–Macam Metode Sisem Penunjang Keputusan Sebagai berikut :
1. Metode Regresi linier
2. Metode B/C Ratio
3. Metode NPV
4. Metode AHP
5. Metode ANP
6. Metode keputusan dengan Sistem Pakar dengan dukungan dari knowledge base, dan masih ada metode lainnya.

Sudirman & Widjajani (1996); menguraikan perkembangan SPK manjadi sebagai berikut :

A. SPK Kelompok (Group Decision Support System/GDSS)
B. SPK Eksekutif (Executive Information System/EIS)
C. SPK Organisasi (Organization Decision Support System/ODSS)

1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA), merupakan bagian dari CBIS pada tingkat pertama, dimana dalam pengolahan sistem informasinya selalu berkaitan dengan transaksi-transaksi yang bersifat detail , contoh: cash flow, catatan transaksi harian, pembuatan jurnal.

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM), bagian dari CBIS yang berkaitann dengan hal-hal yang bersifat manajerial, pengolahan data lebih dominan menggunakan peralatan berupa komputer, contoh: informasi penggajian, informasi penjualan, informasi inventory control, informasi kegiatan rumah sakit, informasi stok barang di gudang.

3. Decision Support System (DSS), bagian dari CBIS yang lebih cendrung berkaitan dengan permasalahan yang bersifat semi terstruktur, pengolahan data dengan dukungan komputer dan keputusan ada pada user (manager).

4. Expert System (ES), bagian dari CBIS yang lebih menenkankan kepada petunjuk pakar (ahli) dalam pengambilan keputusannya dibutuhkan database dan knowledge base.

5. Office Automation (OA), bagian dari CBIS yang mengatur bagaimana bpenggunaan data dapat di sharing oleh setiap bagian atau unit di lingkup organisasi, dengan tujuan pemanfaatan sumber daya (resources) secara optimal.

Dengan memahami struktur permasalahan yang dikemukanan oleh Simon, maka pengambilan keputusan terhadap solusi yang dihadapi sudah dapat diprediksi, bahwa dengan metode yang mana harus dilakukan. Untuk permasalahan yang bersifat terstruktur penanganan masalah dapat ditangani dengan menggunakan komputer, keputusan tanpa harus campur tangan manager.

Contoh terstruktur : Pintu kaca digedung dapat bekerja dengan signal termis akan terbuka dan tertutup secara otomatis, dimana input termis terkontrol via suhu tubuh manusia.

Contoh Semi terstruktur : untuk menentukan keputusan atas pembelian barang kepada supplier dimana harga barang dipengaruhi oleh aspek environtment seperti kondisi perekonomian sedang tak menentu

Dalam hal ini komputer berperan sebagai pendukung keputusan yang berkaitan untuk mengetahui kondisi stok yang dikelola dengan konsep database sebagai pemberi informasi. Sedangkan peran manager adalah menentukan keputusan untuk membeli atau tidak atas kondisi barang yang semakin menipis dan seberapa besarnya nilai pembelian, keputusan ini ada ditangan manager. Dalam hal ini komputer tidak berperan sebagai pengganti pengambil keputusan.

Contoh Tidak Terstruktur : Dalam menentukan nilai besaran saham atau harga nilai mata uang (kurs), hal ini ditentukan oleh pasar, menentukan nilai besaran saham.

Peran komputer tidak sangat dibutuhkan karena sepenuhkan permasalahan yang timbul akibat lingkungan yang tidak terkondisi dan tidak terkontrol dengan system komputer. Sehingga peran manajer sangat mendominasi dalam hal pengambilan keputusan.

Komentar